TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan, secara ukuran pasar, negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) merupakan pasar ekspor yang luar biasa besar.
Pasalnya OKI terdiri atas 57 negara anggota, dengan total populasi muslim sebesar 1,86 miliar jiwa atau sekitar 24,1 persen dari total populasi dunia. Jumlah populasi ini belum termasuk pemeluk agama Islam di luar negara anggota OKI, seperti India dengan jumlah muslim sebesar 195 juta jiwa dan Ethiopia dengan jumlah muslim sebesar 35,6 juta jiwa.
“Sebagian besar negara anggota OKI dengan mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki tuntutan standar pemenuhan atas jaminan produk halal yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan negara-negara OKI sebagai pasar dengan peluang yang besar,” kata Mendag, seperti dikutip dari siaran persnya, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Kementerian Perdagangan mencatat kinerja perdagangan Indonesia ke negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menunjukkan performa positif sepanjang Januari-Agustus 2020.
Pada periode Januari-Agustus 2020, kinerja neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara OKI menunjukkan performa positif dengan mencatatkan surplus sebesar US$ 2,46 miliar.
Pada periode tersebut Indonesia mampu membukukan ekspor ke negara anggota OKI sebesar US$ 12,43 miliar. Dari nilai ekspor tersebut, tiga produk dengan ekspor tertinggi adalah minyak kelapa sawit (23,88 persen), batu bara (9,56 persen), dan bagian kendaraan bermotor (3,95 persen).